KATA
PENGANTAR
Puji
sukur saya ucapkan atas kehadirat Allah swt,karena atas rahmat dan karunia-NYA
saya masih di beri kesempatan untuk menyelesaykan makalah ini.tidak lupa saya
ucapkan kepada dosen yang telah membimbing dan teman-teman yang telah memberi
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang mambang.dan semoga dengan selesainya makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Latar belakang
Seiring dengan peningkatan waktu,
masalah tenaga kerja di perkebunan-perkebunan besar dari tahun ke tahun
terlihat semakin sulit. Hal ini diperburuk lagi dengan situasi upah
tenaga kerja dari ke tahun-tahun semakin signifikan peningkatannya.
Pelaksanaan kegiatan secara mekanis dapat
mengatasi beberapa permasalahan tersebut. Pengertian mekanisasi
perkebunan adalah penggunaan alat berat, ringan untuk pembukaan lahan,
perawatan , panen serta transportasi hasil perkebunan. Adapun
kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara mekanis adalah :
1)
Pembukaan
lahan
Pembuatan jalan, perun mekanis menggunakan
Dozer dan Excavator.


a)
Penanaman:
Areal Gambut : menggunakan Puncher.
Areal Mineral : menggunakan Post Hole Digger.
b)
Replanting
Menggunakan Chipping dan Enviromulcher.
c)
Pemeliharaan
:
Perawatan Pasar pikul: Rotaryslasher
Pemupukan :
·
Aplikasi
Pupuk menggunakan Fertilizer Spreader,
·
Aerial Manuring.

Aplikasi Janjangan Kosong :
·
Empty
Bunch Spreader,
·
Side
Tipping Trailer,
·
Mini Tipping
Trailer,
·
Crane
Grapple, Tractor Loader Back Hoe dan Wheel Loader.
d)
Panen
Pengangkutan TBS dari piringan/pasar pikul ke
TPH menggunakan Tractor-trailer dilengkapi dengan Grabber.
2)
Transport
Panen :
Pengangkutan TBS ke PKS dengan Crane Truck.
Semua alat mekanisasi di atas membutuhkan
investasi yang besar, Sumber Daya manusia yang baik untuk mengoperasikan alat
berat ini semua. Tanpa dibantu pengenalan, pengetahuan alat dan maintenance
yang benar alat berat ini tidak akan dapat dioperasikan secara maksimal untuk
membantu operasional kebun di lapangan.
Tulisan ini akan membahas secara singkat
mengenai Spesifikasi alat, Persiapan lahan, Operasional di lapangan dan
bagaimana cara maintenance alat berat yang dilakukan di Perkebunan Sinar
Mas.
1.
1. CRANE
GRAPPLE
1.
A. Spesifikasi
Alat
Crane Grapple terdiri dari 4 komponen utama,
yang atu sama lainnya saling terkait kepentingannya.
·
Komponen
Pertama : Pondasi (tempat dudukan Crane)
·
Komponen
ke Dua : Crane (perangkat tiang penyangga, control
valve, boom)
·
Komponen
ke Tiga : Power (panel power box, pompa
hydraulic)
·
Komponen
ke Empat : Grapple (perangkat penggenggam)
Type Crane :
·
Merek
: Epsilon E.16. 128S
·
Jarak
jangkauan : 12 meter, yaitu bentangan
dari berdirinya Crane sampai pada penghujung rangkaian Crane tempat
pemasangan Grapple.
Type Grapple :
·
Type
: Cakram 4,5
·
Kapasitas
muat : 338 Kg
Type Power Pack :
·
Type
: Pack 200 L Olie SAE 10
·
Blower /
pompa hydroulic : Fan Eletric
·
Konsumsi
Listrik
: 31 KVA
Type Power Pack :
·
Type
: Pack 160 L Olie SAE 10
·
Blower /
pompa hydroulic : Hidroven Eletric
·
Konsumsi
Listrik
: 37 KVA
1.
B. Persiapan
Areal
·
Lokasi
Crane Grapple pada Kebun yang ada Pabrik Kelapa Sawit.
·
Lokasi
yang untuk aplikasi janjangan kosong tidak terlalu jauh dari lokasi PKS
·
Inventarisasi
Blok-blok yang akan di aplikasi janjangan kosong, jenis tanah mineral pada
daerah datar dan bergelombang.
1.
C. Pelaksanaan
/ Cara kerja
·
Waktu
muat yang dibutuhkan untuk mengisi 1 (satu) unit Dump truck dengan
kapasitas 7,5 ton adalah 3 menit dan 12 ton adalah 5 menit. Waktu ini
tidak terlepas dengan type Grapple yang digunakan. Dengan Grapple Cakram 4,5
operator lebih mudah mengambil tumpukan tandan kosong tanpa harus melakukan
berulang kali untuk memaksimalkan cengkraman.
·
Jam kerja
Crane Grapple adalah :
Pukul 06.30 wib — 07.00
wib = 0,5 jam,
pemeriksaan unit
Pukul 07.00 wib – 12.00
wib = 5 jam,
melayani muatan
Pukul 12.00 wib – 13.00
wib = 1 jam,
istirahat
Pukul 13.00 wib – 17.00 wib
= 4 jam, melayani muatan
·
Dalam
pengoperasian perlu di perhatikan untuk menghindari agar Valve tidak terlalu
cepat lemah :
1.
Hindari
operator selalu membuka dan menutup grapple tanpa muatan kerja.
2.
Posisi
kendaraan / EBS pada 4 jam pertama sebelah kiri Crane, dan 4 jam berikutnya
disebelah kanan. Hal ini dimaksudkan agar beban kerja pada semua valve yang ada
di crane jadi seimbang.
3.
Matikan
pompa hydraulic bila tidak beroperasi.
1.
D. Perawatan
/ Pemeliharaan Unit
1.
Pemeliharaan
harian :
·
Pemberian
Grease pada niple yang tersedia, sehingga bagian terdapat adanya “busing” dapat
bergerak lepas tanpa beban gesekan.
·
Pembersihan
dari debu kotoran pabrik, agar tidak mudah korosi / berkarat.
·
Pemeriksaan
/ pengencangan “bolt bucket” setiap hari .
·
Pemeriksaan
kekencangan “clamp hose hydraulic” setiap hari.
·
Pemeriksaan
kebocoran olie setiap hari.
·
Pemeriksaan
/ pengencangan handle yang longgar setiap hari.
1.
Pemeliharaan
Berkala :
·
Pembersihan
unit seminggu sekali.
·
Pembersihan
oil filter setiap bulan
·
Penggantian
olie hydraulic dengan SAE 10 setiap 1000 jam kerja.
·
Penggantian
oil filter setiap 1000 jam kerja.
1.
E. Kendala
dan solusi
·
Crane
grapple tidak dapat menjangkau tandan kosong diluar batasan maksimal, solusinya
koordinasi dengan PKS, menggunakan Wheel Loader (setiap PKS ada Loader) untuk
mengumpulkan tandan kosong pada jarak jangkauan. Waktu yang dibutuhkan tidak
lebih dari 30 menit dengan frekuensi 1 minggu 2 kali.
·
Crane
dengan dikhawatirkan tidak mampu bertahan sampai 5 tahun, karena pada
kegiatan muat tandan kosong frekuensi kerja control valve melampaui batas
masksimum solusi. Dicadangkan penggantian control valve setelah usia pakai 2
tahun. Disarankan untuk membangun fondasi Crane lebih tinggi, sehingga
mengurangi beban angkut Crane, guna memperpanjang usia pakai baja Crane.
·
Mekanik
kebun kurang menguasai hydraulic system di Crane solusi. Diaturkan pelaksanaan
service contract kunjungan berkala oleh suplier.
2. EMPTY BUNCH SPREADER (EBS)
A.
Spesifikasi Alat
Empty Bunch Spreader pertama kali dipakai
oleh PSM pada tahun 1997 yang dipesan dari New Zealand, dengan
spesifikasi sebagai berikut :
-. Panjang unit
: 470 cm
-. Lebar Unit
: 200 cm
-. Tinggi Unit
: 190 cm
-. Tinggi dari Permukaan Tanah
: 277 cm
-. Berat Unit
: +/- 6000 kg
-. Kapasitas Angkut
: +/- 7000 kg
Dibuat dengan konstruksi 4 buah roda
berukuran 16.9/14 – 28 dengan memakai inner bearing 32215 dan outer bearing
32212 pada setiap roda. Sistem penggerak roda didesain menggunakan sistem
suspensi manual yang dapat mengatur keseimbangan gerak roda pada waktu bekerja.
Sistem kerja pengeceran Empty Fruit Bunch
(EFB) dari trailer ke areal dengan cara chain Floor menngerakkan
EFB ke arah Chain elevator, kemudian melalui Chain Elevator EFB didorong
keluar secara bertahap ke areal aplikasi Janjangan Kosong.
Unit yang menarik EBS adalah Traktor 4WD yang
berkekuatan 80 – 90 HP.
B.
Persiapan Areal
Persiapan dalam penentuan areal
aplikasi EBS sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut :
·
Areal
yang Relatif datar pada jenis tanah mineral bukan daerah gambut/berbukit
·
Areal
telah dilakukan pembersihan dari tunggul, kayu dan gundukan\
tanah.terutama pada pasar pikulnya.
·
Areal
tanaman Menghasilkan yang sudah berumur > 10 tahun sehingga tidak
terjadi gangguan pelepah sewaktu operasional EBS.
·
Jarak
dari PKS ke lokasi aplikasi 5 Km.
·
Pemilihan
areal aplikasi basah dan kering, bertujuan untuk memudahkan dan memperlancar
kerja baik itu musim hujan maupun musim kering.
·
Tidak
diareal yang banyak rendahan dan parit , terutama parit pinggir jalan
Dasar penentuan luas areal yang akan
diaplikasi pupuk Janjangan Kosong adalah kapasitas olah PKS
yang memproduksi Janjangan Kosong.
Sebagai contoh :
PKS dengan kapasitas olah pertahun mencapai
240 000 ton TBS dapat
menghasilkan EFB 240000 ton x 21
% = 50400 ton.
Dengan dosis aplikasi yang direkomendasikan
60 to /ha /2 tahun , maka areal yang di perlukan
adalah 50400 ton : 60 ton /ha = 840 ha x 2 = 1680. (840 ha untuk
tahun genap + 840 ha untuk tahun Ganjil).
C.
Pelaksanaan/Cara Kerja
Pelaksanaan kerja pengeceran janjangan kosong
dimulai dengan pemuatan
janjangan kosong dari loading janjangan di
PKS kemudian di bawa ke lapangan untuk di ecer di setiap gawangan hidup (pasar
pikul). Alat yang digunakan untuk memuat janjangan kosong (EFB) ke dari loading
ke EBS menggunakan Wheel Loader atau Crane graple.
Pengeceran dengan dosis 60 ton / ha di
lapangan satu gawang diecer dengan 4 EBS (kapasitas 7 ton) dan untuk
dosis 30 ton / ha dalam satu gawangan di ecer dengan 2 EBS. RPM Traktor
pada saat melakukan pengeceran adalah 1700 RPM.
Untuk membantu kelancaran pengeceran di
lapangan diperlukan karyawan/helper yang bertugas untuk membuka kunci pengait
EBS dan membersihkan janjangan kosong yang menyumbat jalannya perputaran chain
elevator dan chain floor.
Untuk memaksimalkan prestasi kerja EBS ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan, antara lain :
1.
Kondisi
traktor, EBS, Crane Grapple dan Wheel Loader saat beroperasi harus dalam
kondisi baik, untuk mendukung hal ini diperlukan daily chek yang baik dan
jadwal servis yang rutin.
2.
Sistem
pembayaran / premi yang ditentukan harus dapat memotivasi operator untuk
meningkatkan out put/prestasi EBS.
3.
Jarak
dari loading ke areal pengeceran (blok), jika jarak terlalu jauh maka
diperlukan loading transit.
4.
Ketersediaan
spare part cadangan untuk spare part yang sering mengalami kerusakan.
5.
Ketersediaan
opertor cadangan, jika terdapat operator yang tidak masuk kerja (cuti)
Dari pengamatan 1 unit EBS yang
beroperasi setiap hari mulai jam 08.00 wib s/d 18.00 wib (9 jam
kerja dan 1 jam istirahat), untuk melakukan pengangkutan dan pengeceran dari
loading ke areal dan kembali lagi ke loading yang jarak rata-ratanya 3 km
memerlukan waktu 30 menit setiap 1 trip dengan kapsitas 7 ton,
sehingga selama 9 jam kerja pada kondisi cuaca , unit dan operator yang
mendukung dapat di capai out put :
9 x 60 menit x 7 ton / trip = 140
ton EFB/unit/hari
30 menit
Contoh berdasarkan sistem monitor ini
dapat dibuat suatu dasar perhitungan EBS dengan pertimbangan jarak aplikasi
yang berbeda, tetapi faktor lainnya seperti :
Kondisi EBS, Traktor, dan loader/crane
graple selalu optimal, maka out put EBS dapat dicapai secara maksimal,
seperti tabel berikut :
Jarak
Loading
Waktu
aplikasi
Prestasi 1 unit/hari
ke Blok Aplikasi
(menit)
(ton)
|
1
km
20
180
2
km
25
150
3
km
30
140
4
km
35
110
5
km
40
95
6
km
45
85
7
km
50
75
8 km
55
70
9
km
60
60
10
km
66
55
|
catatan : 1 hari
kerja = 9 jam
1 trip = 7 ton
D.
Maintenance Alat
Sesuai dengan ketentuan, maintenance /
perawatan unit Traktor , EBS dan Alat berat yang bekerja lainya harus dilakukan
.
Pemeriksaan rutin yang perlu diperhatikan
antara lain :
1.
Traktor 4 WD
|
Jadwal
|
|
Harian
|
Periodik
|
|
- Olie
Mesin
|
V
|
V
|
- Air
Radiator
|
V
|
-
|
- Air
bateray
|
V
|
-
|
- Olie
Steering/gardan/transmisi
|
V
|
V
|
-
Tekanan Ban
|
V
|
-
|
-
Fuel/Oie/Air Filter
|
-
|
V
|
- Air
Cleaner
|
-
|
V
|
- Baut
Roda
|
V
|
-
|
2.
EBS
|
||
-
Kekencangan Chain elevator dan chain floor
|
v
|
v
|
- Baut
Roda
|
v
|
-
|
-
Bearing
|
v
|
-
|
-
Keseimbangan chainelevator dan chainfloor
|
v
|
v
|
-
Tekanan ban
|
v
|
-
|
-
Hose(selang) hidrolik
|
v
|
-
|
-
Grease
|
v
|
-
|
3. MINI SIDE TYPING TRAILLER
A.
Spesifikasi alat
1.
Mini Side
Tipping Trailler
Mini Side Typing adalah merupakakan trailer
mini yang dilengkapi dengan fasilitas hydrolick berfungsi untuk
mengangkut janjangan kosong dari Loading transit (Collection Road) ke dalam
blok areal pemupukan Janjangan kosong, dengan spesifikasi sebagai berikut :
·
Kapasitas
angkut
: 850 kg
·
Panjang
: 240 cm
·
Lebar
: 120 cm
·
Tinggi
: 70 cm
·
Ukuran
Roda
: 7.5 x 16 “ 14 ply Dunlop Bunga kasar
·
Tebal
plat body & plat lantai
: 3 mm
·
Dump
hoist
: 1 buah.
·
Dowing
eye
: UNP 200 tidak mempergunakan per.
·
Chasis
: Main Frame UNP 200
Unit yang digunakan untu menarik
Mini Side Typing adalah traktor MF-240 4WD (45 HP)
2. TLB (Traktor Loader Backhoe)
TLB berfungsi untuk memuat janjangan kosong
yang ada di loading transit (Collection Road) keatas Mini Side Typing.
·
Type
: MF-750
·
Kapasitas
bucket : 400 – 500 kg
B.
Persiapan Areal
Persiapan areal pemupukan Janjangan kososng
dengan mini side Tipping trailer adalah sebagai berikut :
·
Areal
aplikasi janjangan Kosong yang direncanakan harus relatif datar.
·
Pasar
pikul harus di ratakan, dibersihkan dari tunggul-tunggul, apabila ada parit
harus ditimbun , agar tidak menghalangi operasional unit.
·
Pemilihan
areal aplikasi basah dan kering, bertujuan untuk memudahkan dan memperlancar
kerja baik itu musim hujan maupun musim kering.
C.
Cara Kerja
Aplikasi janjangan kosong dengan menggunakan
mini side tipping trailer, proses kerjanya dengan dua tahap/langkah kerja
“double handling” :
1.
Janjangan
Kosong dari loading PKS diangkut ke Loading Transit (Collection Road) pada blok
yang akan diaplikasi janjangan kosong dengan menggunakan transport Dump
Truk.(Kontraktor).
Pemuatan Janjangan kosong di Loading PKS
menggunakan Crane Grapple / Wheel Loader
1.
Proses
pengeceran janjangan kosong dari loading taransit ke dalam blok menggunakan
Mini Side Typing trailer, dimuat oleh TLB.
·
Satu mini
side tipping trailer diisi dengan 2 bucket (satu bucket TLB ± 420 kg), kemudian
mini side typing membawa ke dalam blok.
·
Satu
pasar pikul terdiri dari 2 jalur tanaman = 33 pk (populasi 143 pk/ha) sehingga
terdapat 16 tumpukan per jalur.
·
Peletakan
tumpukan janjangan kosong diantara dua pokok tanaman pada baris tanaman di
setiap pasar pikul.
·
Untuk
dosis 60 ton/ha 840 kg/titik ecer, dosis 30 ton/ha 420 kg/titik ecer.
·
Untuk
areal yang tidak bsa dilakukan pengeceran dengan mini side typing,
dilakukan pengeceran manual.
Gambar sistem pengeceran janjangan kosong di
areal dengan menggunakan Mini Side Typing
Keterangan :
Pokok Sawit
Tumpukan Janjangan
D.
Maintenance Alat
Maintenance / perawatan unit traktor, dan
alat berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku antara lain :
1.
|
Traktor
4 WD / TLB
|
Jadwal
|
|
Harian
|
Periodik
|
||
·
Olie Mesin
|
V
|
V
|
|
·
Air Batrey
|
V
|
-
|
|
·
Air Radiator
|
V
|
-
|
|
·
Olie Steering/gardan/transmisi
|
V
|
V
|
|
·
Tekanan Ban
|
V
|
-
|
|
·
Fuel/Air Filter
|
-
|
V
|
|
·
Baut Roda
|
V
|
-
|
|
·
Kekencangan Baut
|
V
|
-
|
|
2,
|
Mini
Side Tipping Trailer
|
||
·
Baut Roda
|
V
|
-
|
|
·
Bearing
|
V
|
-
|
|
·
Tekanan Ban
|
V
|
-
|
|
·
Hose (selang Hidrolik)
|
V
|
-
|
|
·
Grease
|
V
|
-
|
Kerusakan yang sering terjadi pada alat mini
side tipping ini adalah bearing roda. Untuk itu agar pekerjaan tetap berjalan
dengan baik maka perlu dipersiapkan cadangan untuk spare part yang sering
rusak.
4. FERTILIZER SPREADER
A.
Spesifikasi Alat
1. Tractor :
·
Model
:
Massey Fergusson
·
Type
: MF-240 4WD
·
Daya
: ± 45 HP
·
Buatan
: England
·
Model
: Emdek
·
Type
: Turbo Spin -Mini 300.
·
Kapasitas
: 300 Kg
·
Daya
Sebar : 12 –15 Meter
·
Komponen
:
Fertilizer
Spreader :
1. Saringan pupuk terbuat dari kawat
2. Hopper berbentuk krucut terbuat dari
Fibreglass dengan uk. 300 liter.
3. Blower : alat penyebar pupuk.
4. Gear Box
5. Chasis
6. Propeller Shaft.
2.Tractor :
·
Model
: FORD / Massey Ferguson
·
Type
: Ford 6640-4WD / MF-390 4WD
·
Daya
: ± 82 HP
·
Buatan
: USA / England
o Model
: EMDEK
o Type
: Turbo Spin 650
o Kapasitas
: 650 kg
o Daya Sebar : 15
– 25 meter
Fertilizer
Spreader :
·
Komponen
:
1. Saringan pupuk terbuat dari kawat
2. Hopper berbentuk krucut terbuat dari
Fibreglass dengan uk. 650 liter.
3. Blower : alat penyebar pupuk.
4. Gear Box
5. Chasis
6. Propeller Shaft.
B. Persiapan Areal
·
Areal
yang direncanakan untuk pelaksanaan menggunakan Emdek harus diratakan dengan
Dozer agar pasar pikul bebas dari tunggul dan kayu yang melintang.
Disamping itu, Dozer juga membuat jalan putar (Letter U) dekat CR atau pasar
kumis untuk menghubungkan antar pasar pikul.
·
Pada blok
yang mempunyai parit 2 sisi, salah satu parit harus ditimbun dengan sistem 3
pasar pikul untuk satu jalan masuknya traktor ke dalam Blok. Apabila
dijumpai parit rajangan membelah kedua pasar pikul maka pasar pikul tersebut
harus juga ditimbun.
·
Inventarisasi
areal aplikasi kemudian dipetakan untuk apalikasi pada bulan basah dan bulan
kering.
C.
Pelaksanaan/cara kerja
·
Sistem
organisasi pemupukan secara mekanis menggunakan 3 Traktor + Emdek untuk
penaburan dan 1 Traktor + 2 unit Trailer untuk angkut pupuk
·
Tim kerja
terdiri dari 1 orang Mandor, 4 orang operator Traktor/Emdek, dan 2 helper untuk
menuang pupuk ke Emdek serta 4 orang tenaga muat pupuk di Gudang Sentral.
·
Pupuk dimuat
pada sore hari, pagi harinya traktor akan melangsir trailer I berisi
pupuk menuju ke blok yang sudah ditentukan dan diletakkan di Collection
Road sebelah utara dengan jarak 250 mtr dari Main Road. Kemudian traktor
mengambil trailer II dan diletakkan di Collection Road sebelah selatan dengan
jarak 250 m dari MR
·
Untuk
Blok selanjutnya pengaturan letak trailer mengikuti sistem tersebut.
·
Sebelum
pelaksanaan penaburan pupuk harus dilakukan Kalibrasi untuk menentukan jumlah
pupuk yang akan dituang di hopper dan jumlah baris yang akan ditabur.
·
Pelaksanaan
penaburan pupuk dengan Emdek dilakukan langkah sebagai berikut :
1.
Pengisian
pupuk dalam Hopper Emdek sesuai hasil kalibrasi
2.
Pada saat
menggunakan PTO putaran mesin harus dengan RPM rendah agar tidak terjadi hentakan
yang mengakibatkan baut universal joint patah
3.
Atur RPM
& Gear sesuai hasil kalibrasi kemudian lakukan penaburan
·
Karung
ex. pupuk dikumpulkan dan digulung kemudian dibawa ke Gudang Divisi setelah
pemupukan selesai.
·
Asisten
Divisi dan Mandor I bergantian untuk mengontrol dan memastikan pengaturan
dan pelaksanaan pemupukan dengan Emdek.
D. Kalibrasi Alat Untuk Setiap Jenis Pupuk
Pada saat pelaksanaan pemupukan yang harus
diperhatikan adalah sbb:
·
Flow
Control : adalah alat kontrol yang menentukan besarnya lubang pengeluaran
pupuk dalam Hopper, yang mempengaruhi volume/berat pupuk yang keluar.
Tingkat pengeluaran adalah 0 (100 % tutup) sampai dengan 8,5 (100 % buka),
dengan skala terkecil 0,5.
·
Deflector:
adalah alat lempengan plat yang dipasang di lubang pengeluaran pupuk (outlet)
untuk mengatur arah dan jarak sebaran pupuk.
·
Kecepatan
Traktor: ditentukan oleh posisi Gear dan RPM yang digunakan. Dari hasil
penelitian oleh Smartri diperoleh kecepatan traktor untuk sebaran pupuk
sebanyak 250 Kg sbb:
Tabel Kecepatan Tractor
GEAR
|
RPM
|
||
1500
|
1700
|
1900
|
|
(meter/menit)
|
|||
Low-2
(L-2)
|
38
|
42
|
47
|
Low-3
(L-3)
|
64
|
73
|
82
|
Low-4
(L-4)
|
88
|
99
|
110
|
High-1
(H-1)
|
106
|
121
|
136
|
High-2
(H-2)
|
133
|
149
|
164
|
·
Kecepatan
sebaran pupuk adalah waktu yang diperlukan untuk menyebar pupuk pada beberapa
tingkat RPM dan flow control. Hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel Waktu yang diperlukan untuk menyeber
250 Kg Pupuk
FLOW
CONTROL
|
RPM
|
||
1500
|
1700
|
1900
|
|
DETIK
|
|||
2
|
1758
|
1624
|
-
|
3
|
540
|
210
|
240
|
4
|
345
|
120
|
138
|
5
|
135
|
87
|
100
|
Contoh Perhitungan :
Divisi-4 Kebun NSAE akan melakukan pemupukan
dengan Spreader di Blok D-44 dengan dosis 1,5 Kg MOP/pkk , kerapatan tanaman
136 pkk/Ha (jarak anatar pokok : 9,2 m). Pertanyaan : pada RPM, gear dan
flow control berapa agar aplikasi dapat tepat dosis?
·
Dasar
perhitungan adalah 250 Kg pupuk.
·
Jumlah
pokok yang dipupuk = 250 kg : 1,5 Kg/pkk = 167 pkk (untuk 2 baris tanaman kanan
dan kiri spreader).
·
Jarak
tempuh traktor = {{(167 pkk: 2)- 1) } x 9,2 m} = 764 meter.
·
Selanjutnya
digunakan Tabel (lampiran-1), dengan cara meneliti angka 764 m ini terletak
dimana (RPM, gear, flow control). Apabila tidak ditemukan angka yang
persis sama maka dicari angka yang memiliki selisih terkecil dengan angka
dasar.
Contoh, hasil pengecekan pada tabel lampiran-1
RPM
|
Posisi
Gear dan Flow Control
|
Nilai
yang tercantum dalam Tabel 3
|
Selisih
Terkecil pada RPM tersebut
|
|
Meter
|
Pokok
|
|||
1300
|
L-3;3.5
|
730
|
34
|
4
|
1400
|
L-2;2.5
|
787
|
23
|
3
|
1500
|
L-4;3.5
|
702
|
62
|
7
|
1600
|
L-4;3
|
772
|
8
|
1
|
1700
|
H-1;3
|
791
|
27
|
3
|
1800
|
L-4;2.5
|
737
|
27
|
3
|
1900
|
H-1;2.5
|
738
|
26
|
3
|
Dalam tebel diatas terlihat bahwa selisih
terkecil adalah 8 meter (1 pokok), pada posisi RPM 1600, gear L-4, FC-3.
Jadi kalibrasi alat dapat dilakukan pada RPM 1600, L-4,FC-3.
D.
Maintenance Alat
Pemeriksaan rutin yang perlu diperhatikan
antara lain :
1.
Traktor MF 240
|
Jadwal
|
|
Harian
|
Periodik
|
|
- Olie
Mesin
|
V
|
V
|
- Air
Radiator
|
V
|
-
|
- Air
bateray
|
V
|
-
|
- Olie
Steering/gardan/transmisi
|
V
|
V
|
-
Tekanan Ban
|
V
|
-
|
-
Fuel/Oil/Air Filter
|
-
|
V
|
- Air
Cleaner
|
-
|
V
|
- Baut
Roda
|
V
|
-
|
2.
FERTILIZER SPREADER (EMDEK)
|
||
-
Blower
|
V
|
-
|
- Gear
Box
|
V
|
-
|
-
Chasis
|
V
|
-
|
-
Propeller shaft
|
V
|
-
|
- Seal
PTO
|
V
|
-
|
- Outer
/ Inner Tube Shaft
|
V
|
-
|
E.
Masalah–masalah dan pemecahan pada waktu pelaksanaan pemupukan
·
Outer dan
inner tube shaft sering lengket hal ini disebabkan jarang dibuka sehingga shaft
menjadi berkarat, untuk itu harus sering dilumuri dengan olie kotor.
·
Baut yang
menghubungkan Yoke dan Hub (Shear Bolt) sering patah disebabkan pada saat
menggerakkan PTO RPM mesin terlalu tinggi.
·
Bearing
Gear Box harus di cek karena greasenya dapat mengeras.
·
Seal PTO
traktor sering bocor disebabkan saat pengoperasian EMDEK posisi propeller shaft
daan PTO traktor tidak sejajar sehingga beban putaran PTO tidak seimbang.
1.
F. Kelebihan
dan kekurangan dibandingkan dengan Pemupukan Manual dan Pesawat
·
Kelebihan
-
Biaya murah
-
Tenaga kerja sedikit
-
Pengawasan dan kontrol mudah
-
Mutu terjamin
-
Investasi tidak mahal
·
Kekurangan
-
Areal rendahan harus manual
-
Areal / blok terpotong parit alam yang lebar tidak bisa dimasuki emdek
5. ROTARY SLASHER
1.
A. Spesifikasi
Alat
Perataan pasar pikul dengan mekanisasi
menggunakan Tractor dan Rotary Slasher. Adapun spesifikasinya sebagai
berikut:
Tractor
·
Model
: Massey Fergusson
·
Type
: MF-240 4WD
·
Daya
: ± 45 Horse Power.
·
Buatan
: England
Rotary Slasher
·
Model
: Howard Rotary Slasher
·
Type
: HS – 24
·
Komponen
:
o Shaft PTO
o Gear Box
o Chasis
o Baling-baling
1.
B. Persiapan
Areal
·
Areal
yang dapat dilakukan pemeliharaan pasar pikul dengan unit Rotaryslasher adalah
relatif datar sampai bergelombang.
·
Inventarisasi
areal harus dilakukan untuk mendata blok-blok mana yang bisa dimasuki oleh
Rotary slasher.
·
Hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah kondisi pasar pikul harus bebas dari sisa-sisa
tunggul dan Parit Collection sudah ditimbun agar jalan masuk ke dalam blok
dapat berjalan lancar.
·
Pembagian
areal yang akan dikerjakan harus dipisahkan mana yang bisa dimasuki pada
bulan basah dan bulan kering.
·
Areal
yang kondisi pasar pikulnya lunak dikerjakan pada musim kering dan areal yang
kondisi pasar pikulnya keras dikerjakan pada musim basah.
1.
C. Pelaksanaan/Cara
Kerja
·
Rotaryslasher
digerakkan oleh PTO yang dihubungkan dengan shaft PTO.
o Tractor harus dioperasikan menggunakan Gear
H1 dan PTO dioperasikan dengan putaran mesin 1500 RPM.
o Jika terdapat gundukan, operator harus
menaikkan “Draft Control”.
o Lebar Pasar pikul yang dikerjakan oleh
rotaryslasher adalah ± 1,5 meter dan waktu yang dibutuhkan untuk
mengerjakan 1 pasar pikul (300 Meter) adalah 5 – 10 menit.
·
Prestasi
rata-rata untuk setiap unit ± 5,31 Ha/HM.
o Tinggi permukaan pemotongan dapat diatur
sesuai keinginan (5 cm).
o Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan
beberapa masalah yang sering dijumpai adalah sebagai berikut:
1. Rotaryslasher
·
Kipas/
baling-baling patah.: akibat masih ada sisa tunggul dan akar-akar kayu yang
berada di pasar pikul. Untuk hal tersebut, disiapkan dangan part
pengganti yang dibuat dari pisau Grader bekas, per bekas dan dari besi plate
yang dibentuk seperti kipas Rotaryslasher.
·
Baut
kipas longgar atau lepas : akibat getaran putaran pisau dan getaran
Rotaryslasher, hal ini dapat diatasi dengan memasang 2 mur pada tiap baut dan
memastikan setiap pagi sebelum unit beroperasi mengecek baut tersebut kuat dan
tidak longgar.
1.
Areal
·
Sisa-sisa
tunggul dan kayu yang tidak bersih pada saat perataan dengan mekanis sangat
mengganggu kerja Rotaryslasher.
·
Untuk
memastikan pasar pikul bebas dari tunggul dan kayu diberikan 1 tenaga untuk
Blok-blok rencana rotaryslasher.
1.
D. Maintenance
Alat
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
perawatan unit adalah sebagai berikut:
·
Dipastikan
traktor dan rotaryslasher harus digrease setiap hari.
·
Memeriksa
dan mengetatkan baut pada baling-baling rotaryslasher sebelum bekerja.
·
Mengganti
Olie gearbox setiap 2 bulan sekali.
·
Membersihkan
tractor dan rotaryslasher setiap hari setelah bekerja.
Pemeriksaan rutin yang perlu diperhatikan
antara lain :
1.
Traktor MF 240
|
Jadwal
|
|
Harian
|
Periodik
|
|
- Olie
Mesin
|
V
|
V
|
- Air
Radiator
|
V
|
-
|
- Air
bateray
|
V
|
-
|
- Olie
Steering/gardan/transmisi
|
V
|
V
|
-
Tekanan Ban
|
V
|
-
|
-
Fuel/Oil Filter
|
-
|
V
|
- Air
Cleaner
|
-
|
V
|
- Baut
Roda
|
V
|
-
|
2.
HOWARD ROTARYSLASHER
|
||
-
Propeller Shaft
|
V
|
-
|
- Gear
Box
|
V
|
|
-
Chasis
|
V
|
-
|
-
Baling-baling
|
V
|
-
|
- Seal
PTO
|
V
|
-
|
-
Grease
|
V
|
|
- Outer
Inner Tube Shaft
|
V
|
-
|
6.
PEMUPUKAN DENGAN PESAWAT
Pemupukan melalui udara dimulai pilot
projectnya sejak tahun 1996 oleh PT. SMART Coorporation di daerah
Riau. Project ini bekerja sama dengan perusahaan New Zealand, Super Air
Ltd yang telah berpengalaman dalam hal aerial manuring dan penggunaan teknologi
GPS, yang dibentuk menjadi PT. Sinar Mas Super Air. Awal Maret 1999 PT.
SMSA memulai dengan 3 pesawat yang dioperasikan di Riau.
Dalam pelaksanaan pemupukan pesawat hal-hal
yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
A.
Spesifikasi alat
1.
Pesawat
Terbang
·
Jenis
: Fletcher FU 24-950
·
Kapasitas
Muat Pupuk : 1.275 Kg.
·
Engine
: Lyoming jenis piston.
·
Kecepatan
: 167 – 212 km/jam.
o Hopper
: Dibelakang Cockpit dengan gate bukaan di bawah
pesawat..
1.
Loader
·
Type
: Wheel Cat 950 atau Cat 936E dengan arm yang
dimodifikasi
·
Veighing
Gauge : Alat untuk
mengetahui berat pupuk yang dimuat
ke pesawat.
1.
Truk
Mixer
·
Concrete
truck mixer : Mencampur pupuk dengna kapasitas 5 – 6
ton.
4. Dump Truck
: Disediakan mempunyai kapasitas 6 ton.
5. Tabung
Avgas
: Tabung untuk penyimpanan bahan bakar
pesawat dengan kapasitas 10.000 – 20.000
liter.
6. Landasan
Pesawat
: Panjang ± 1000 meter.
Lebar 40 – 60
meter.
1.
Global
Positioning System : alat navigasi GPS Trimble yang dilengkapi dengan sinyal
diferensial, sehingga faktor ketelitian/ keakurasian menjadi kecil ± 1 meter.
B. Persiapan
Areal
·
Landasan:
pada daerah runway selebar 18 meter harus dipadatkan dengan baik dan permukaan
runway dibuat miring 5° untuk menghindari genangan air diwaktu hujan.
Lokasi landasan sebaiknya dipilih berdasarkan syarat-syarat teknik landasan
serta berada ditengah areal yang akan dipupuk. Landasan di beberapa
kebun ada yang ditanami rumput, ada juga yang tidak ditanami. Untuk
lokasi yang ditanami rumput, sebelum program pemupukan dimulai harus dibabat
dengan Rotaryslasher.
·
Bin :
pada ujung landasan ditempatkan bin pupuk yang digunakan untuk menimbun pupuk
yang telah di mix ataupun untuk mengaduk pupuk menggunakan loader, bin pupuk
ini terbuat dari beton dengan dinding pembatas dan plat lantai berbentuk
segitiga. Untuk efisiensi sebaiknya dibuat 2 bin pupuk tergantung arah take
off & landing serta lokasi blok yang dipupuk.
·
Peta
kebun dengan dosis sesuai rekomendasi, diperoleh dari Riset Libo. Peta
ini dibuat untuk mengelompokkan dosis pupukyang sama dalam satu kebun agar
pelaksanaan dalam pemupukan dapat lebih mudah.
·
Peralatan
GPS : untuk memprogram satu unit hamparan (flight block) dimana
luasnya bervariasi tergantung dari jumlah blok kebun yang akan di aplikasi
dengan dosis pupuk yang sama. Setelah ditentukan unit hamparan, maka
dengan memperhitungkan dosis yang akan diaplikasi ditentukan lebar sebaran
pupuk yang harus dilakukan dan arah penerbangannya. Program akan secara
otomatis memprogram jumlah jalur terbang yang harus dilalui, ketinggian dan
kecepatan pesawat yang akan dipakai sebagai pedoman pilot. Di layar
monitor di dalam pesawat akan ditampilkan ketepatan arah jalur terbang yang
harus diikuti, jumlah jalur yang sudah diselesaikan serta informasi lainnya
seperti kecepatan dan arah.
C.
Pelaksanaan
Untuk pelaksanaan pemupukan dengan pesawat
tahap-tahap yang harus dilakukan adalah persiapan-persiapan awal, penyediaan
pupuk, penebaran pupuk dan evaluasi mutu penyebaran pupuk.
·
Persiapan-persiapan
awal yang dilakukan adalah penyiapan sarana prasarana pendukung guna
memperlancar kegiatan pemupukan di lokasi Airstrip. Contoh: memasang
rambu-rambu agar kegiatan yang ada disekitar airstrip hanya untuk kegiatan
pemupukan pesawat.
·
Pengiriman
pupuk dari Gudang Central ke Bin pupuk.
Setelah tahap persiapan awal dilakukan, maka
operasional aplikasi aerial manuring dimulai dari pengiriman pupuk dari gudang
central ke bin pupuk di Airstrip. Hal-hal yang harus dipersiapkan untuk
organisasi pupuk dari Gudang Central ke Bin pesawat adalah sbb:
1.
2 unit
dump truk kapssitass 6 ton standby untuk langsir pupuk dari gudang central ke
bin landasan.
2.
2 orang
supervisi (mandor/pengawas) yaitu: 1 orang di gudang central dan 1 orang ke bin
pupuk. Mandor harus permanen tidak boleh diganti-ganti.
3.
Jam kerja
dibagi menjadi 2 shift yaitu:
4.
Shift I
bekerja mulai pukul 16.00 Wib – 20.00 Wib dengan total 35 ton (selesai pesawat
operasi).
Shift II mulai bekerja dari pukul 20.00 Wib –
24.00 Wib dengan total 35 ton.
Total ton pupuk yang harus disediakan di bin
perhari adalah 70 ton (stanby).
1.
Pengaturan
tenaga kerja :
8 orang tenaga kerja persatu shift terdiri
dari : 4 orang bongkar muat di truk jadi total untuk 2 truk.
1.
Satu
orang tenaga pembersih di bin pupuk.
2.
Target
satu shift (9 orang) = 35 ton. Output rata-rata yaitu 3,8 ton/orang.
3.
Receipe
pencampuran pupuk yang akan dimuat ke dalam dump truck misalkan mix untuk 2
jenis pupuk
Urea Dosis 1,50 gr/pokok
Total 2,5 gr/pokok
Mop Dosis 1,00 gr/pokok
Kapasitas dump truk 6 ton, maka dalam 1 unit
dump truk akan dimuat pupuk sebagai berikut:
Urea = 3,600 Kg
Mop = 2,400 Kg
Total = 6000 Kg
Kedua jenis pupuk ini akan dicampur secara
merata oleh Truck mixer. Pupuk curah yang sudah dicampur harus sudah
saring agar pada saat penaburan pupuk diudara penyebarannya merata.
·
Aplikasi
Pemupukan
1.
1. Paper
Trap : sebelum pemupukan dimulai, pada blok yang rencana hendak dipupuk
harus dipasang paper trap dengan ukuran kertas 1 m x 1m. Paper trap
ini diletakkan di pasar pikul mengikuti jalur lintas terbang.
2.
Setelah
semua jenis pupuk tercampur sesuai dengan dosis yang sudah ditentukan, maka
pemupukan sudah dapat dimulai. Pengisian pupuk ke hopper pesawat
dilakukan oleh loader. Jumlah yang dimuat biasanya 1 ton untuk sekali
penerbangan. Berdasarkan program dari GPS akan diketahui
berapa kali pilot harus menerbangkan untuk menebarkan pupuk pada hamparan yang
sudah ditentukan. Aplikasi pemupukan dalam 1 hari dapat mencapai 60
– 80 ton.
·
Efektifitas
Pemupukan
Efektifitas pemupukan Pesawat mempunyai
beberapa keuntungan dibandingkan dengan pupuk manual, datanya dapat dilihat
sbb:
Kriteria
|
Manual
|
Aerial
|
1.
Distribusi
|
Tidak
merata
|
Merata
|
1.
Kecepatan Pemupukan
|
Lambat
|
Cepat
|
3.
Kebutuhan tenaga kerja
|
Banyak
|
Sedikit
|
4.
Pengawasan
|
Intensif
|
Minimum
|
5.
Resiko pemanfaatan pupuk tidak optimal
|
Resiko
tinggi
|
Resiko
minimum
|
6.
Potensi hanyut oleh air hujan
|
Besar
|
Kecil
|
D. Maintenance
pesawat
Pesawat
setelah selesai pemupukan harus dibersihkan/dicuci dari sisa pupuk yang umumnya
bersifat korosif.
Pemeriksaan pesawat dilakukan daily
inspection, 100 jam, 500 jam dan setiap 1500 jam.
7. PEMBUATAN LUBANG TANAM HOLE IN HOLE DENGAN
PUNCHER
1.
Spesifikasi
Alat
Puncher terbuat dari plat baja dengan
ketebalan 10 mm. Alat ini digunakan dengan memasangkannya pada arm
excavator.
·
Gambar Puncher :
·
Dimensi
Puncher :
|
|
|
|
1.
Persiapan
Lahan
·
Pemadatan
Jalur Tanam
-
Jalur tanam di beri beberapa pancang sebagai pedoman untuk pemadatan
-
Jalur tanam dipadatkan dengan cara dilintasi dengan “roda gila” atau dengan
dilintasi oleh track excavator sebanyak 2 kali
·
Pancang
Titik Tanam
Setelah dipadatkan, jalur tanam dipancang
untuk titik tanam sesuai jarak tanam yang diinginkan.
·
Semprot
Jalur Tanam
Setelah pancang tanam selesai
dilaksanakan, jalur tanam disemprot dengan kelebaran 3 m untuk memudahkan
kegiatan penanaman serta untuk membersihkan jalur penanaman LCC. Penyemprotan
diulangi lagi setelah 4 minggu untuk memastikan jalur tanam kelapa sawit dan
kacangan benar-benar bersih.
1.
Pelaksanaan
Pembuatan Hole in Hole
Puncher merupakan equipment yang dipasangkan
pada arm excavator, seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
·
Puncher diarahkan tepat pada
pancang titik tanam yang telah disiapkan sebelumnya. Pancang titik tanam
menjadi as dari lubang tanam yang akan dibuat. Oleh sebab itu bagian bawah
puncher – berupa silinder – yang akan membuat lubang, harus diarahkan tepat
dititik tanam yang telah diberi pancang dan pada posisi tegak lurus, seperti
ditunjukkan dalam gambar berikut :
·
Setelah arah Puncher tepat,
maka arm dari excavator akan menekan alat sampat seluruhnya masuk
kedalam tanah seperti yang ditunjukkan dalam gambar berikut,
1.
Hasil
Kerja :
Lubang yang terbentuk oleh
puncher ditunjukkan oleh gambar berikut :
·
Setelah
lubang terbentuk maka penanaman sawit sudah bisa dilaksanakan.
Adapun hasil penanaman dengan sistem hole in
hole secara mekanis ini dapat kita lihat pada gambar berikut :
·
Prestasi
kerja yang dapat dicapai adalah 1.7 BU /Ha atau lebih kurang 6 Ha per
hari bila alat bekerja 10 BU per hari.
E. Maintenance
Alat
Puncher digunakan pada areal gambut. Oleh
karena itu setelah selesai digunakan sebaiknya alat dicuci bersih untuk
menghindari korosi akibat kemasaman tanah gambut yang tinggi.
8. Sistem Premi
Agar prestasi kerja alat berat lebih optimal
dibuat suatu standart sistem premi dapat merangsang operator dan Helper untuk
meningkatkan hasil kerja dan pemelihraan terhadapa unit yang
ditanggungjawabinya.
Dibawah ini disampaikan suatu sistem premi
yang berlaku di PSM 5.
1.
Kegiatan
Perawatan
1.
Sistem
pengupahan pada operator untuk kegiatan perataan pasar pikul menggunakan Rotary
slasher masih menggunkan sistem lembur.
2.
Sistem
pengupahan pada perawatan jalan dapat dilihat pada tabel di atas.
3.
Sistem
pengupahan untuk aplikasi pemupukan Pupuk Makro dan janjangan kosong dapat
dilihat di bawah ini:
1.
Kegiatan
Transport
Kegiatan transport dibagi oleh transport
panen dan transport material. Adapun sistem pengupahan untuk trasnport
TBS dan Material dapat dilihat di bawah ini:
Lampiran-1 Tabel Jarak tempuh pada tingkat
RPM, Gear dan Flow Control untuk menyebarkan pupuk sebanyak 250 Kg
Flow
Control
|
RPM
Mesin
|
Gear L2
|
Gear L3
|
Gear L4
|
Gear H1
|
Gear H2
|
Meter
|
||||||
2
|
1300
|
2284
|
3876
|
5191
|
6368
|
7821
|
2.5
|
1300
|
1046
|
1774
|
2376
|
2915
|
3580
|
3
|
1300
|
619
|
1051
|
1408
|
1727
|
2121
|
3.5
|
1300
|
430
|
730
|
978
|
1199
|
1473
|
4
|
1300
|
137
|
284
|
380
|
466
|
573
|
4.5
|
1300
|
136
|
231
|
310
|
380
|
467
|
5
|
1300
|
107
|
181
|
243
|
297
|
365
|
2
|
1400
|
1614
|
2766
|
3734
|
4564
|
5624
|
2.5
|
1400
|
787
|
1349
|
1821
|
2226
|
2743
|
3
|
1400
|
491
|
842
|
1137
|
1389
|
1712
|
3.5
|
1400
|
356
|
610
|
824
|
1007
|
1240
|
4
|
1400
|
144
|
247
|
333
|
408
|
502
|
4.5
|
1400
|
121
|
208
|
281
|
343
|
423
|
5
|
1400
|
98
|
168
|
227
|
277
|
342
|
2
|
1500
|
1168
|
2052
|
2746
|
3378
|
4135
|
2.5
|
1500
|
604
|
1062
|
1421
|
1748
|
2140
|
3
|
1500
|
396
|
696
|
931
|
1145
|
1402
|
3.5
|
1500
|
298
|
524
|
702
|
863
|
1057
|
4
|
1500
|
125
|
220
|
294
|
362
|
443
|
4.5
|
1500
|
109
|
191
|
255
|
314
|
384
|
5
|
1500
|
90
|
158
|
212
|
260
|
319
|
2
|
1600
|
887
|
1530
|
2062
|
2527
|
3103
|
2.5
|
1600
|
485
|
836
|
1127
|
1381
|
1696
|
3
|
1600
|
332
|
573
|
772
|
946
|
1162
|
3.5
|
1600
|
260
|
449
|
605
|
741
|
910
|
4
|
1600
|
113
|
194
|
262
|
321
|
394
|
4.5
|
1600
|
101
|
174
|
234
|
287
|
352
|
5
|
1600
|
86
|
148
|
200
|
245
|
301
|
2
|
1700
|
667
|
1159
|
1572
|
1922
|
2367
|
2.5
|
1700
|
384
|
668
|
906
|
1107
|
1363
|
3
|
1700
|
274
|
477
|
647
|
791
|
973
|
3.5
|
1700
|
223
|
388
|
526
|
643
|
792
|
4
|
1700
|
99
|
173
|
234
|
286
|
353
|
4.5
|
1700
|
91
|
158
|
215
|
262
|
323
|
5
|
1700
|
80
|
139
|
188
|
230
|
283
|
2
|
1800
|
523
|
894
|
1220
|
1487
|
1824
|
2.5
|
1800
|
316
|
540
|
737
|
898
|
1102
|
3
|
1800
|
235
|
402
|
548
|
668
|
819
|
3.5
|
1800
|
197
|
338
|
460
|
561
|
688
|
4
|
1800
|
91
|
155
|
212
|
258
|
317
|
4.5
|
1800
|
86
|
146
|
200
|
243
|
298
|
5
|
1800
|
77
|
131
|
179
|
218
|
267
|
2
|
1900
|
406
|
708
|
958
|
1166
|
1433
|
2.5
|
1900
|
257
|
448
|
607
|
738
|
907
|
3
|
1900
|
198
|
346
|
468
|
569
|
700
|
3.5
|
1900
|
172
|
301
|
407
|
495
|
609
|
4
|
1900
|
81
|
142
|
192
|
234
|
288
|
4.5
|
1900
|
78
|
137
|
185
|
225
|
277
|
5
|
1900
|
71
|
124
|
168
|
205
|
252
|
Jual Obat Aborsi
BalasHapusObat Aborsi
Pil Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Obat Aborsi Asli Tuntas
Obat Aborsi
Jual Obat Aborsi Asli
Obat Aborsi Manjur
Obat Aborsi
Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Aborsi Tabanan Untuk Menggugur Kandugankan & Janin Tuntas Bergaransi
Hub SMS / WA : 08 222 5555 602